|
sumber google. |
Tempat wisata Air yang masih berada
di kawasan Taman Nasional Bromo dan Semeru, berada di desa Sapeh
Kecamatan Lumbang kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Jarak
antara Kawasan Wisata Bromo dengan Air terjun Madakaripura sekitar 5 Km ke arah
Probolinggo.
Untuk menuju wisata ini silakan menuju Tongas probolinggo setelah
itu akan ada pertigaan yang di tandai oleh tugu kecil setelah itu belok kanan
dan ikuti plakat menuju Gunung Semeru dan Air Terjun Madakaripura. Jarak
tempuh dari pertigaan itu ke wisata Air Terjun Madakaripura sekitar 30 menit.
Sesampai di pintu gerbang dan area parkir Anda harus berjalan sekitar 1 Km
untuk menuju lokasi air terjun. Gunakan jasa pemandu untuk mempermudah
perjalanan Anda, biasanya mereka akan menawarkan diri di area parkir untuk
mengantarkan Anda, mereka umumnya warga lokal.Air Terjun Madakaripura memiliki arsitektur yang unik berupa seperti tabung yang
akan menghipnotis Anda untuk sejenak berhenti mengagumi keindahan yang di
ciptakan oleh Tuhan ini. Air Terjun ini masih tergolong alami. Merupakan Air
Terjun tertinggi di jawa dengan ketinggian 200 M. Air Terjun ini juga merupakan
tertinggi kedua di Indonesia setelah air terjun Sigura-gura daerah Sumatera
Utara di dekat Danau Toba. Jangan datang kesini jika Anda tidak ingin ketagihan
datang lagi untuk menikmati indahnya tempat ini.
|
Sumber google. |
Asal
Usul Nama Air Terjun Madakaripura
Arti kata Madakaripura adalah tempat
tinggal terakhir. Tempat ini adalah tempat tinggal terakhir Patih Gajahmada,
seorang patih dari kerajaan Majapahit yang kala itu di pimpin oleh raja Hayam
Wuruk. Patih Gajahmada adalah Patih yang berhasil mempersatukan Nusantara.
Sumpah untuk mempersatukan Nusantara ini disebut sumpah palapa, sumpah yang di
ucapkan Patih Gajahmada di Rumah panggung tepatnya di Trowulan Mojokerto saat
pengangkatan dirinya sebagai patih Amangkubhumi pada tahun 1258 Saka atau 1336
Masehi. Isi dari sumpah Palapa adalah “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti
palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring
Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”
yang artinya Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan
puasa, Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali,
Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa.
Begitulah kurang lebih arti dari sumpah palapa yang di ucapkan oleh Patih Gajahmada.
Dan kita sebagai orang yang hidup di nusantara ini, tolong jaga apa yang sudah
di perjuangkan oleh Patih Gajahmada untuk kita semua. Kembali ke madakaripura
sendiri tempat ini adalah tempat terakhir patih Gajahmada bersemedi dan
melewati masa akhir kehidupannya. Jika masuk ke kawasan pintu masuk wisata sini
Anda akan di sambut oleh patung Gajahmada seolah menyambut kedatangan Anda.
Fasilitas yang ada di wisata ini
tergolong lengkap, ada warung jika tenaga Anda habis, ada juga mushola, kamar
mandi, tempat parkir, dan juga penginapan untuk Anda bermalam.