terlihat daru jauh Gunung Semeru sumber : google. |
Siapa yang tidak kenal dengan Gunung semeru yang biasanya juga dikenal dengan nama Mahameru, Gunung
Semeru adalah gunung tertinggi dipulau Jawa dan gunung berapi yang kedua
tertinggi di Indonesia yang puncaknya mencapai 3676 m dari permukaan laut dan
merupakan salah satu gunung berapi yang paling aktif.
Setiap lebih kurang 20 menit sekali
kawahnya mengeluarkan abu vulkanik berwarna hitam dan pasir, Posisi
gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten Malang dan
Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan 120°55' BT.
Dilihat dari kejauhan Mahameru
menunjukan bentuk kerucut, tetapi saat berada dipuncak gunung tersebut
berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap tebingnya. Kawah Jonggring Saloka.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah
Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8M hingga akhir
November 1973, disebelah selatan kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan
aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah pasirian, Pronojiwo dan
Candipuro di Lumajang.
Gunung Semeru adalah bagian
termuda dari pegunungan Jambangan tetapi telah berkembang menjadi
strato-vulkano luas yang terpisah. Aktivitas material vulkanik yang dikeluarkan
meliputi:
- Letusan abu, lava blok tua dan bom lava muda
- Material lahar vulkanik bercampur dengan air hujan atau air sungai.
- Letusan bagian kerucut yang menyebabkan longsoran.
- Pertumbuhan lamban atau beransur dari butiran lava dan beberapa kali guguran lahar panas.
Seperti pada umumnya ditempat tinggi
lainnya, daerah sepanjang rute perjalanan dari mulai Ranupane (2.200m dpl)
sampai puncak Mahameru mempunyai suhu relatif dingin. Suhu rata-rata berkisar
antara 3°C - 8°C pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari berkisar
antara 15°C - 21°C. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju
kecil yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau
sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata
disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh kencangnya angin yang berhembus
ke daerah ini menyebabkan udara semakin dingin.
Berikut informasi tentang Orang
pertama yang mendaki Mahameru yaitu :
- CLIGNET (1838) seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya lewat Widodaren.
- Selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayak-Ayak, gunung Inder-inder dan gunung Kepolo.
- Tahun 1911 Van Gogh dan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo seperti sekarang ini.
Jalur pendakian
Jalur pendakian ke gunung Mahameru
yang paling mudah dicapai adalah dari kota Malang, kota ini bisa dicapai dengan
menggunakan bis ataupun kereta api ( lebih enak kereta api ), kemudian
dilanjutkan dengan naik angkot (dengan kode TA) menuju Tumpang, dan
perjalanan dilanjutkan ke Desa Ranu Pane dengan menumpang kendaraan Jeep atau
truk sayur yang memang akan menuju Desa Ranu Pane.
Biasanya pendaki menggunakan
Jeep baik perorangan maupun carteran. Tetapi Jeep ini hanya sampai jam 12.00
siang, jadi jangan sampai ketinggalan.
Perkiraan Waktu tempuh perjalanan
menuju gunung Mahameru dari Malang sebagai berikut:
- Malang - Tumpang 18 km 45 menit
- Tumpang - Ranupane 30 km 180 menit
- Ranupane -Waturejeng 05 km 90 menit
- Waturejeng - Ranukumbolo 05 km 90 menit
- Ranukumbolo - Kalimati 4,5 km 180 menit
- Kalimati - Arcopodo 1,5 km 120 menit
- Arcopodo - Puncak Mahameru 1,5 km 3-4 jam
Jalur pendakian lewat Ranu Pane sumber : google, |
Banyak pendaki yang mengambil
tahapan pendakian sebagai berikut :
-
Malang - Tumpang - Ranu Pane
(menginap di Ranu Pane)
-
Ranu Pane - Ranu Kumbolo ( menginap
di Ranu Kumbolo)
-
Ranu Kumbolo - Kalimati ( menginap
di Kalimati)
-
Kalimati - Puncak - Kalimati -
Ranukumbolo (Setelah dari puncak makan siang di Kalimati dan bermalam di Ranu
Kumbolo)
-
Ranu Kumbolo - Ranu Pane (menginap
di Ranu Pane)
-
Ranu Pane - Tumpang – Malang
Saran !!!
Waktu pendakian gunung Mahameru
sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, yaitu sekitar bulan Juni, Juli, Agustus
dan September. Sedangkan bulan-bulan Januari dan Februari terjadi musim
penghujan sering terjadi badai basah dan tanah longsor.
Perijinan
- Setiap pendaki yang akan mendaki Mahameru harus mendaftar terlebih dahulu di kantor sub seksi area konservasi di desa Gubug Klakah. Rencana dan rute pendakian harus dilaporkan di pos ini. Dan paling sedikit satu grup pendakian terdiri dari tiga orang. Biaya masuk sudah termasuk asuransi kecelakaan.
- Sebelum memulai pendakian di Ranu Pane, para pendaki harus melapor ulang di pos petugas kehutanan di Ranu Pane dan melaporkan setiap perlengkapan dan logistik yang dibawa.
- Di jalan setapak gunung, para pendaki harus tetap berjalan dijalan setapak yang sudah ada, dilarang keras memotong jalan setapak.
- Untuk kelompok pendakian yang kurang dari lima orang dan tidak ada satupun yang pernah mendaki, sangat dianjurkan untuk menyewa penunjuk jalan.
Dilarang keras !!! membuang sampah sembarangan dan setiap sampah
yang dihasilkan harus dibawa turun kembali. Jangan meninggalkannya di lokasi
menginap atau dijalan setapak.
Aturan-aturan saat di puncak
Mahameru :
- Dilarang keras mendekati kawah Jonggring Seloka karena bahaya dari gas beracun dan abu panas.
- Lebih baik mendaki kepuncak dimulai waktu dini hari, karena di siang hari angin berhembus ke arah utara dan menyapu gas beracun kearah jalur pendakian.
- Batas waktu berada di puncak adalah sampai jam 10.00 am. setelah itu harus turun. karena arah angin sudah mulai berhembus ke arah utara.
Berikut rute-rute yang di lalui
pendaki
RANU PANE
Desa ranu pane sumber : google. |
Ranu Pane adalah nama sebuah desa
dan danau yang terletak dikaki gunung Mahameru, terletak pada ketinggian 2.000
m dpl, merupakan desa terakhir dengan perjalanan kendaraan bermotor. Didesa ini
terdapat pos pemeriksaan pendaki gunung dan fasilitas yang ada berupa; pondok
pendakian, pondok penelitian, pusat informasi, kantor resort, wisma cinta alam,
wisma tamu dan bangunan pengelola. Selain danau Ranu Pane ada lagi danau lain
dibalik bukit kecil yaitu danau Ranu Regulo.
Danau ranu Regulo, sumber : google. |
WATU REJENG
Watu Rejeng adalah sebuah tebing
batu yang besar dengan dinding yang memiliki kemiringan 90 derajat, mungkin
asik untuk rockclimbing, tapi lebih baik jangan karena menurut mitos Watu
Rejeng menyimpan rahasia misteri gaib,
disini ada sebuah pos, tapi jarang yang berkemah atau bermalam di pos ini.
pendaki lebih memilih meneruskan perjalanan ke Ranu Kumbolo, jaraknya hanya 90
menit perjalanan dari Watu Rejeng
RANU KUMBOLO
Daerah ini berjarak kira-kira 10Km
dari Ranu Pane, berada pada ketinggian 2.390m dpl, merupakan lembah yang
berdanau yang luasnya 12 Ha. Daerah ini merupakan tempat peristirahatan yang
memiliki pemandanangan dan ekosistem dataran tinggi asli. Panorama alam di pagi
hari akan lebih menakjubkan berupa sinar matahari yang terbit dari celah-celah
bukit menunjukan warna-warni yang membuat disekitar danau berwarna
kemerah-merahan dan kekuningan, ditambah uap air diatas danau seakan-akan
keluar dari danau tersebut. Fasilitas yang ada ditempat ini berupa Pondok
Pendaki dan MCK untuk istirahat dan memasak serta berkemah. Didaerah ini
terdapat prasasti peninggalan jaman purbakala dan diduga merupakan peninggalan
kerajaan Majapahit.
Danau Ranu Kumbolo, sumber : google. |
Tanjakan Cinta, sumber : google. |
Tanjakan Cinta :
Disekitar Ranu Kumbolo terdapat beberapa tempat lain yang bisa memberikan kenangan yang berkesan, seperti Tanjakan Cinta. Ada yang
bilang disebut Tanjakan Cinta karena bentuk tanjakannya yang seperti
amor. Tapi ada juga yang menyebut nama itu karena saat menaiki tanjakan
ini akan ngos-ngosan seperti saat bercinta.
PANGONAN CILIK
Pangonan Cilik merupakan sebuah nama
untuk kawasan padang rumput yang terletak di lembah gunung
"Ayak-ayak" yang terkenal dengan dinding batuan "Watu
Rejeng" yang letaknya tidak jauh dari Ranu Kumbolo. Bila melalui jalur
umum, kita tidak akan melewati Pangonan Cilik ini. Namun tak ada salahnya
mengunjungi padang rumput ini karena pemandangannya indah. Asal usul nama
tersebut oleh masyarakat setempat dikarenakan kawasan ini mirip dengan padang
penggembalaan ternak (Pangonan). Daya tarik kawasan ini merupakan lapangan yang
relatif datar ditengah-tengah kawasan yang sekitarnya dengan bentuknya
membentuk bukit-bukit yang penuh rumput, sehingga membuat daya tarik tersendiri
untuk dikunjungi.
ORO ORO OMBO
Oro Oro Ombo, sumber : google. |
Daerah ini merupakan padang rumput
yang luasnya lebih kurang 100 Ha berada disebuah lembah yang dikelilingi oleh
bukit-bukit gundul dengan type ekosistem asli tumbuhan rumput, lokasi berada
dibagian atas dari tebing yang bersatu mengelilingi Ranu Kumbolo. Padang rumput
ini mirip dengan sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna
kekuningan, kadang-kadang pada beberapa tempat terendam air hujan. Pada saat
sekaran juga disebut "Bukit Teletabis" oleh sebagian pada pendaki
muda.
CEMORO KANDANG
CEMORO KANDANG
Cemoro Kandang, sumber : google. |
Kelompok hutan Cemoro Kandang
termasuk dalam gugusan Gunung Kepolo (3.095m dpl), Merupakan hutan yang
ditumbuhi pohon Cemara yang jarang dan tumbuhan paku-pakuan. Jalur pendakian
melewati daerah ini dengan topografi relatif datar, terletak disebelah selatan
dari Pandang Rumput Oro Ombo.
JAMBANGAN
Jambangan, sumber google. |
Daerah padang rumput ini terletak
diatas 3.200m dpl, merupakan padang rumput yang diselangi oleh tumbuhan cemara,
mentingidan bunga edelweiss. Topografi relatif lebih datar pada jalur pendakian
ini, beberapa tempat yang teduh menampakan sebagai tempat istirahat yang ideal
untuk menikmati udara yang sejuk. Dari tempat ini terlihat gunung Mahameru
secara jelas menjulang tinggi dengan kepulan asap menjulang ke angkasa serta
guratan/alur lahar pada seluruh tebing puncak yang mengelilinginya berwarna
perak, ditempat inilah para pendaki maupun fotografer sering mengabadikan
atraksi keunikan dan gejala alam gunung api yang selalu mengeluarkan asap dan
debu, merupakan suatu panorama alam yang menakjubkan.
KALIMATI
Sumber : google. |
Nama tempat ini berasal dari nama
sebuah sungai/kali yang tidak berair dan terdapatnya aliran di sungai Kalimati merupakan tempat berkemah para pendaki sbelum melakukan pendakian ke
Gunung Mahameru. Fasilitas didaerah ini terdapat pondok pendaki dan kebutuhan
air untuk memasak bisa diambil dari sunber mata air yang dikenal dengan Sumber
Mani. Banyak para pendaki melakukan start pendakian ke puncak dari daerah ini
sekitar jam 02.00 dini hari dengan perkiraan sampai di puncak sekitar pukul
06.00 pagi hari. tersebut
kecuali dimusim hujan yang menyatu dengan alairan lahar Gunung Mahameru. Daerah
ini merupakan daerah padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan edelweiss
seluas lebih kurang 20 Ha, dikelilingi oleh kelompok hutan alam dan bukit-bukit
rendah.
Kawasan Kali Mati, sumber google. |
Dahulu jalur pendakian melewati
depan Arca Kembar ini, namun setelah tahun 1960 jalur ini ditutup dan dialihkan
ke sebelah barat jalur kawah arcopodo. Dikarenakan banyak tangan-tangan jahil
yang mengganggu keberadaan dan keaslian arca kembar tersebut. Sekarang Arca itu
ditutupi atap seng untuk melindungi dari hempasan hujan material dari kawah
Jonggring Saloka.
CEMORO TUNGGAL
Selepas Arcopodo, tepatnya setelah
batas vegetasi, medan pendakian berupa pasir. Selepas batas vegetasi tidak ada
lagi tumbuhan yang hidup. Dahulu terdapat satu pohon cemara yang berada di
lereng pasir, Pohon cemara ini dinamakan cemoro tunggal.
Namun pada tahun 2009 pohon tersebut
telah tumbang. Selepas cemoro tunggal, medan hanya berupa pasir dan batu yang
terjal. Dinding pasir tebal bebatuan dengan kemiringan mencapai 45-70 derajat menyebabkan badan sering merosot. Ada baiknya membawa tongkat/trekking pole
untuk mempermudah pendakian.
Cemoro Tunggal Roboh |
JONGGRING SALOKO
kepulan asap (Joggring saloka ) Mahameru, sumber google. |
terlihat dari kejauhan, asp Jonggring saloka gunung Semeru, sumber : google. |
Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 sampai dengan 10 °C, pada puncak musim kemarau minus 0 °C, dan dijumpai kristal - kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember sampai dengan Januari sering ada badai. Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300 s/d 800 meter.
Material yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat.
PUNCAK MAHAMERU
Jalur pendakian sebelum mencapai puncak Mahameru, sumber google. |
Panorama dari puncak tertinggi di
pulau Jawa ini sangat indah untuk dinikmati. terlihat beberapa puncak
pegunungan di Jawa Timur, garis pesisir pantai Samudera Hindia, kota-kota besar
serta matahari terbit di ufuk timur. Selain itu tentu saja ciri khas Mahameru
yaitu letupan debu dan kerikil yang selalu muncul setiap 20 menit sekali dari
kawah Jonggring Saloko.
puncak Mahameru, sumber : google. |
PENTING !
Persyaratan Pendakian Semeru
- Fotocopy identitas diri sebanyak 2 rangkap untuk masing – masing calon pendaki
- Fotocopy surat keterangan kesehatan dokter sebanyak 2 lembar
- Membuat surat pernyataan (karena pendakian dibatasi sampai kalimati) bermaterai Rp.6000
- Mengurus Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI)
- Mengisi Biodata Semua Pengikut : Nama lengkap, umur, alamat beserta nomor telpon keluarga yang bisa dihubungi masing-masing.
- Pendakian dilakukan berkelompok atau beregu, minimal 3 ( tiga ) orang. Bila ingin mendaki sendirian maka petugas tidak akan memberikan pelayanan perijinan untuk melakukan pendakian.
No comments:
Post a Comment