Tuesday, December 2, 2014

Rowo Bayu ( Rawa Bayu )

http://jawatimuran.files.wordpress.com/2012/04/rawa-bayu0011.jpg
pintu masuk Rowo Banyu, sumber google.

Rowo bayu berasal dari kata rowo yang berarti “rawa” sedangakan bayu itu berasal dari nama desa yaitu “desa Bayu”.  Berada di kawasan hutan petak 8, dusun sambung rejo, desa bayu, kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi-Jawa Timur. Lokasinya berada di ketinggian kurang lebih 800 meter di atas permukaan laut, sehingga udara dikawasan ini sangat sejuk.

http://banyuwangitourism.com/new/wp-content/uploads/2014/04/rowo-bayu.jpg

Rawa bayu adalah sebuah rawa yang dikanan kirinya masih ditumbuhi tanaman asri dan kawasan hutan lindung. Keasrian ini membuat satwa dan fauna di rawa bayu masih banyak populasinya.  Ditengah areal rawa bayu terdapat sebuah telaga dengan diameter 50 meter,air rawa yang tenang dan berwarna hijau diperkirakan memiliki kedalaman antara 7 sampai 8 meter. Rowo bayu sering dimanfaatkan oleh berbagai element masyarakat / pengunjung diantaranya sebagai tempat ritual dan bersemedi juga sebagai tempat wisata religi. Selain itu rawa bayu juga dimanfaatkan oleh pelajar sebagai media pembelajaran.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXGwpCCP95_D2L7JrIXjnZHfMVwK9iZSD565-TvBtcN5ah7PT1oRzgIsijgvSQM0fuuYzVgivYB6dvmUgNjjrHZWubayn48SCEpIVY9g2-E_7n0kmoNzQVGWcH0GwoV8ewniU12FF3v-ba/s1600/rowobayu+1.jpg
Berbagai pemandangan alam yang asri disuguhkan diarea rowo bayu, jajaran hutan pinus yang sangat indah,menambah kesan asri dan sejuk. Di kawasan rawa terdapat satu pohon yang usianya mencapai ratusan tahun yang berada di atas bukit , pohon tersebut merupakan gabungan dari pohon beringin dan pohon apak, yang pada bagian tengahnya terdapat rongga yang menyerupai goa dengan lilitan akar pada bagian pohon tersebut.

Sebuah bangunan candi Nampak kokoh berdiri di atas bukit yang menurut juru kunci  setempat disebut candi puncak agung macan putih yang didirikan untuk menghormati roh para leluhur yang telah berjasa dalam mempertahankan tanah blambangan dalam perang puputan bayu tahun 1771. Konon, area ini dulu digunakan para pejuang perang puputan bayu bersembunyi dan mengatur strategi melawan kompeni.

Selanjutnya menyusuri jalan setapak area rawa, pada ujung rawa terdapat sebuah bangunan sejarah situs batu suci petilasan prabu tawang alun Raja blambangan pada tahun 1770 masehi. Pada candi tersebut digunakan untuk  bertapa prabu Tawangalun untuk mendapatkan wangsit sebelum mendirikan kerajaan Blambangan. Disekitar bangunan ini terdapat mata air yang dipercaya sebagai mata air suci, yang ditampung didalam kolam (sendang).
Terdapat tiga mata air (sendang) ditempat ini diantaranya

  • sendang keputren
  • Sendang Wigangga (berupa pancuran patung yang berbentuk seorang wanita membawa kendi (tempat air kuno)
  • Sendang Kamulyan ( tepat berada di belakang bangunan petilasan). Tempat ini sekaligus menjadi tempat petilasan prabu tawangalun

Selain itu mata air yang mengalir di Rawa bayu juga dimanfaatkan oleh dinas PU untuk mengairi persawahan dan ladang di desa bayu dan sekitarnya.

Akses menuju tempat wisata

Berjarak sekitar 35 km dari pusat kota banyuwangi atau 35 km dari Kecamatan Genteng, untuk menuju tempat ini tidaklah sulit. Pengunjung dapat menempuhnya dengan kendaraan pribadi (mobil dan motor) melewati persawahan, permukiman warga dan kawasan hutan lindung.

No comments:

Post a Comment